Kedatangan Kristus: Menggenapi Hukum Taurat dan Otoritas Kitab Suci
Pendahuluan
Dalam perjalanan kehidupan Yesus Kristus, tidak hanya terdapat misi untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi juga untuk menggenapi dan meneguhkan Hukum Taurat serta otoritas kitab suci. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana kedatangan Kristus membawa misi yang sangat penting, terutama dalam menggenapi Hukum Taurat.
Dalam perjalanan kehidupan Yesus Kristus, tidak hanya terdapat misi untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi juga untuk menggenapi dan meneguhkan Hukum Taurat serta otoritas kitab suci. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana kedatangan Kristus membawa misi yang sangat penting, terutama dalam menggenapi Hukum Taurat.
Yesus dan Kitab Suci
Meneguhkan Otoritas Kitab Suci
Dalam Matius 5:17, Yesus dengan tegas menegaskan bahwa Dia tidak bermaksud untuk membatalkan atau meniadakan kitab suci. Bagi umat Yahudi, hal ini memiliki arti yang sangat penting, mengingat kesetiaan terhadap kitab suci adalah pembeda antara nabi Allah dan nabi palsu. Yesus tidak membawa ajaran baru yang bertentangan dengan kitab suci, melainkan menyatakan kesetiaan-Nya terhadap firman Allah yang kekal.
Dalam Matius 5:17, Yesus dengan tegas menegaskan bahwa Dia tidak bermaksud untuk membatalkan atau meniadakan kitab suci. Bagi umat Yahudi, hal ini memiliki arti yang sangat penting, mengingat kesetiaan terhadap kitab suci adalah pembeda antara nabi Allah dan nabi palsu. Yesus tidak membawa ajaran baru yang bertentangan dengan kitab suci, melainkan menyatakan kesetiaan-Nya terhadap firman Allah yang kekal.
Mengenali Identitas Orang Percaya
Setelah memberitakan kerajaan Allah dan nilai-nilai di dalamnya, Kristus menjelaskan identitas orang percaya sebagai garam dunia dan terang dunia. Pertanyaannya, apakah perbuatan baik orang percaya tetap dilandaskan pada kitab suci? Jawabannya jelas: Yesus menegaskan bahwa perbuatan baik harus sesuai dengan ajaran kitab suci.
Setelah memberitakan kerajaan Allah dan nilai-nilai di dalamnya, Kristus menjelaskan identitas orang percaya sebagai garam dunia dan terang dunia. Pertanyaannya, apakah perbuatan baik orang percaya tetap dilandaskan pada kitab suci? Jawabannya jelas: Yesus menegaskan bahwa perbuatan baik harus sesuai dengan ajaran kitab suci.
Konsekuensi Serius Bagi Pelanggar Kitab Suci
Yesus menegaskan bahwa berita tentang kedatangan kerajaan Allah tidak membatalkan kitab suci, melainkan menguatkan dan memperjelas ajaran-ajaran di dalamnya. Bahkan, ada konsekuensi serius bagi siapa pun yang berani menghilangkan atau mengubah kitab suci. Kristus membawa ajaran yang selaras dengan kitab suci, bukan sebuah agama yang baru.
Yesus menegaskan bahwa berita tentang kedatangan kerajaan Allah tidak membatalkan kitab suci, melainkan menguatkan dan memperjelas ajaran-ajaran di dalamnya. Bahkan, ada konsekuensi serius bagi siapa pun yang berani menghilangkan atau mengubah kitab suci. Kristus membawa ajaran yang selaras dengan kitab suci, bukan sebuah agama yang baru.
Yesus Menggenapi Hukum Taurat
Menggenapi Tuntutan Hukum Taurat
Yesus tidak hanya meneguhkan otoritas kitab suci, tetapi juga menggenapi Hukum Taurat. Dalam Matius 5:19, Dia menyatakan bahwa syarat untuk masuk ke dalam kerajaan sorga adalah ketaatan mutlak pada Taurat. Tidak ada bagian sekecil apa pun yang boleh diabaikan. Kristus menegaskan bahwa hidup keagamaan orang percaya harus melebihi keagamaan ahli Taurat dan orang Farisi.
Yesus tidak hanya meneguhkan otoritas kitab suci, tetapi juga menggenapi Hukum Taurat. Dalam Matius 5:19, Dia menyatakan bahwa syarat untuk masuk ke dalam kerajaan sorga adalah ketaatan mutlak pada Taurat. Tidak ada bagian sekecil apa pun yang boleh diabaikan. Kristus menegaskan bahwa hidup keagamaan orang percaya harus melebihi keagamaan ahli Taurat dan orang Farisi.
Kristus Menanggung Dosa-Dosa Manusia
Kesempurnaan hidup keagamaan yang diperlukan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga tidak dapat dicapai manusia. Namun, Kristus melakukan apa yang tidak mampu kita lakukan. Dengan menerima baptisan dan menanggung dosa-dosa manusia, Dia membuka jalan bagi pembenaran dari Allah. Kristus yang tidak berdosa dijadikan berdosa untuk memberikan kesempurnaan kepada umat-Nya.
Kesempurnaan hidup keagamaan yang diperlukan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga tidak dapat dicapai manusia. Namun, Kristus melakukan apa yang tidak mampu kita lakukan. Dengan menerima baptisan dan menanggung dosa-dosa manusia, Dia membuka jalan bagi pembenaran dari Allah. Kristus yang tidak berdosa dijadikan berdosa untuk memberikan kesempurnaan kepada umat-Nya.
Mengandung Kutukan Hukum Taurat
Puncak kerelaan Kristus adalah di kayu salib. Di sana, Dia mengandung kutukan Hukum Taurat, sebagaimana tertulis dalam Galatia 3:13. Kristus secara aktif memaafkan kita dari kutuk hukum Taurat dengan menjadi kutuk bagi kita. Inilah bukti kasih-Nya yang besar terhadap umat manusia.
Puncak kerelaan Kristus adalah di kayu salib. Di sana, Dia mengandung kutukan Hukum Taurat, sebagaimana tertulis dalam Galatia 3:13. Kristus secara aktif memaafkan kita dari kutuk hukum Taurat dengan menjadi kutuk bagi kita. Inilah bukti kasih-Nya yang besar terhadap umat manusia.
Menggenapi Seluruh Kitab Suci
Yesus tidak hanya menggenapi Hukum Taurat, tetapi seluruh kitab suci. Dalam Matius 5:18, Dia menyatakan bahwa tidak ada bagian terkecil pun yang akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi. Penggenapan kitab suci tidak hanya terbatas pada nubuat mesianis, melainkan mencakup setiap bagian kitab suci.
Yesus tidak hanya menggenapi Hukum Taurat, tetapi seluruh kitab suci. Dalam Matius 5:18, Dia menyatakan bahwa tidak ada bagian terkecil pun yang akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi. Penggenapan kitab suci tidak hanya terbatas pada nubuat mesianis, melainkan mencakup setiap bagian kitab suci.
Kesimpulan: Kitab Suci Mengarah pada Kristus
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kedatangan Kristus membawa misi yang sangat penting, termasuk menggenapi Hukum Taurat dan meneguhkan otoritas kitab suci. Seluruh kitab suci, terutama Perjanjian Lama, mengarah pada Kristus sebagai jalan keselamatan. Ketaatan Kristus kepada perintah Allah menggenapi setiap tuntutan kitab suci.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kedatangan Kristus membawa misi yang sangat penting, termasuk menggenapi Hukum Taurat dan meneguhkan otoritas kitab suci. Seluruh kitab suci, terutama Perjanjian Lama, mengarah pada Kristus sebagai jalan keselamatan. Ketaatan Kristus kepada perintah Allah menggenapi setiap tuntutan kitab suci.
Posting Komentar untuk "Kedatangan Kristus: Menggenapi Hukum Taurat dan Otoritas Kitab Suci"